Laman

Senin, 29 September 2014

Analisa Unsur-Unsur dalam Foto

   
Manusia Patung di Kota Tua, Jakarta


   A. Motivasi
Dari foto tersebut dapat dilihat, seorang yang beprofesi sebagai Manusia Batu di Kota Tua Jakarta. Setiap foto pasti memiliki makna yang berbeda – beda. Motivasi yang dapat saya lihat adalah bahwa sosok pejuang sangatlah penting dimata suatu bangsa dan negara. Oleh karena itu, kita sebagai penerus bangsa dan negara haruslah memiliki semangat yang sama seperti para pejuang kemerdekaan dahulu.
   B. Informasi
Dengan melihat foto diatas, sudah pasti kita akan memahami bahwa banyak informasi didalamnya. Seperti, menunjukan bahwa adanya hal unik manusia patung, dari background kita akan tahu bahwa berlokasi di Kota Tua, Jakarta, manusia patung tersebut mewakili sosok pejuang kemerdekaan Indonesia. 
   C. Composition
Dari segi komposisi, foto diatas sudah memiliki komposisi yang baik. Coloring juga sudah sangat bagus. Objek yang ada dalam foto tersebut sudah pas dan juga dari background tidak terlihat kekurangan. Bisa dikatakan dari segi composition foto ini sudah cukup baik.
   D.  Camera Angle
Angle dari foto ini yaitu Low Angle, dimana foto diambil dari bawah objek. Menunjukan kegagahan sosok pejuang dalam membela bangsa dan negara. Kemudian didukung dengan bendera Indonesia dan sepeda ontel menambah kesan kuno pada foto tersebut. Kemudian pandangan objek kearah lurus kedapan, menambah kesan semangat pejuang.
   E. Continuity
Dilihat dari continuity foto ini tidak ada. Karena foto ini hanya di ambil satu shot saja. Berbeda dengan foto yang di ambil secara berkelanjutan. Maka dapat dijelaskan secara berkelanjutan. Mungkin kalau foto ini diambil secara berkelanjutan bisa terlihat aspek continuity nya.


Analisa Program Televisi “Indonesia Lawak Club (ILK) ” di Trans 7


A.    Sekilas tentang Program Indonesia Lawak Club (ILK)

Indonesia Lawak Klub (disingkat ILK) adalah sebuah program lawak yang disiarkan oleh Trans7. Konsep acara ini adalah mempertemukan para pelawak di Indonesia dan bergabung dalam satu forum diskusi dan membahas sebuah topik yang tengah menjadi isu terkini. Orang-orang yang biasanya melawak itu berkolaborasi membicarakan suatu masalah dan berusaha untuk memberikan solusi dengan versi yang menghibur. Acara ini merupakan parodi dari program diskusi Indonesia Lawyers Club yang disiarkan di tvOne.
Dalam durasi 60 menit (kini 120 menit termasuk pariwara), Denny Chandra yang menjadi moderator akan mengundang 8-10 orang pelawak atau entertainer yang dikenal di Indonesia untuk menjadi panelis. Lalu di akhir acara disampaikan melalui rangkuman kesimpulan oleh seorang notulen yang diperankan oleh Maman Suherman dari hasil pembahasan dari para tamu.
Bintang utama ILK adalah pembawa acara Denny ChandraKomeng sebagai komeng-tator (plesetan dari komentator), dan Cak Lontong sebagai penyampai data hasil survei absurd. Ketiga orang itu diibaratkan sebagai "segitiga jitu andalan" dalam acara ini. Program acara ini juga sempat menjadi nominasi di kategori program lawak/komedi pada penghargaan Panasonic Gobel Awards 2014
Acara ini pertama kali dimulai pada 27 Oktober 2013, kini acara ini hadir 5 kali dalam seminggu, Senin-Jumat pada pukul 21:50 WIB.
Sejak awal kemunculannya, ILK hadir setiap hari Minggu malam pada pukul 19:00 WIB. Per 8 Desember 2013, tetap setiap hari Minggu, acara ini hadir 1 jam lebih awal dari jam tayang semula, yaitu pada pukul 18:00 WIB. Empat minggu kemudian, per 4 Januari 2014, acara ini hadir 2 kali dalam seminggu, Sabtu dan Minggu, tetap di jam yang sama. Mulai tanggal 3 Februari 2014, hari tayang acara ini ditambah, yaitu setiap Senin-Jumat pukul 21:15 WIB. Dan pada tanggal 8 April 2014, jam tayangnya menjadi 20.45 WIB dengan durasi acara yang ditambah dari 1 jam menjadi 1,5 jam.
Baru berjalan seminggu dengan durasi 1,5 jam, mulai Senin, 14 April 2014, jam tayang ILK dimajukan menjadi 20.45 WIB dengan durasi yang ditambah lagi menjadi 2 jam. Dan mulai Jumat, 22 Agustus 2014, ILK berubah format dari siaran tunda menjadi siaran langsung.

B. Analisa Program "Indonesia Lawak Club"
Format acara ini, menurut saya termasuk dalam drama (fiksi) komedi karena para panelis, notulen serta pembawa acara diberikan script sebagai bahan materi mereka. Target penonton yang ingin disasar adalah remaja-dewasa karena terkait dengan jam penayangan program acara tersebut pada pukul 20.45 Wib dimana waktu tersebut adalah waktu dimana keluarga sedang bersantai dan menonton bersama. Pada bahasa naskah yang ditulis oleh penulis naskah atau tim creative dari program acara tersebut cenderung berisi bahasa yang mengandung lawakan kecuali naskah yang akan dibacakan oleh notulen, karena notulen membacakan kesimpulan dari tema yang dibahas, jadi bahasa yang digunakan adalah bahasa yang formal namun masih mudah dimengerti oleh khalayak. Seperti yang kita ketahui sebagian besar program acara televisi memiliki punching line guna untuk memberikan ciri khas mereka sehingga lebih mudah untuk diingat para penonton. Karena ILK merupakan program lawak, punching line dari program ini sendiri banyak berupa celetukan atau komedi dari para panelis nya, sehingga penonton dipastikan tidak akan jenuh dan bosan, selain itu, ILK juga memiliki punching line, yang kerap kali dikatakan oleh pembawa acaranya yaitu “Indonesia Lawak Club adalah satu-satunya acara diskusi televisi yang menghadirkan perdebatan panas namun cerdas, setiap masalah selalu dikupas secara ringkas, tegas dan tidak berkualitas” dan juga “ILK, mengatasi masalah tanpa solusi”. Untuk menarik perhatian penonton agar tidak pindah ke chanel lain, digunakan juga gimmick-gimmick dalam bentuk mimik, ekspresi, akting pemain serta jokes (kelucuan) dari para panelis dan pembawa acaranya. Salah satu contohnya adalah Cak Lontong dengan survey abstrak dan mimik muka yang cenderung menyebalkan dan bikin gemas, serta Komeng dengan kelucuan-kelucuannya. Tak lepas dari gimmick, program ini juga memiliki funfare yaitu puncak acara yang dimeriahkan dengan kegembiraan, kemewahan, keindahan, dan kebersamaan. Contohnya seperti ILK yang tayang pada tanggal 26 September 2014 yang bertema Hari Komedi Nasional. Pada saat itu, para komedian Indonesia sepakat menjadikan tanggal lahir Bing Slamet sebagai hari komedi nasional, yang jatuh pada tanggal 27 September 2014. Inisiatif para komedian Indonesia ini muncul karena hari musik sudah ada, tetapi hari komedi tidak pernah ada di Indonesia. Lalu dicetuskan lah Bing Slamet sebagai bapak komedi Indonesia, karena beliau memiliki multi talenta serta karya yang banyak. Adi bing Slamet selaku anak dari Bing Slamet diminta sebagai perwakilan penerima penghargaan. Disitulah Adi Bing Slamet terharu dan menyampaikan sepatah dua patah kata dan ucapan terima kasih, lalu pada akhirnya semua pendukung acara serta penonton berdiri dan Adi Bing Slamet pun bernyanyi bersama dengan lagu ciptaan Bing Slamet yang berjudul “Bioskop”. Pada program ini juga tak luput dengan Clip Hanger, dimana disaat salah satu panelis tengah bersemangat untuk menyampaikan jokes nya, tetapi pembawa acara tiba-tiba menghentikanyan karena telah waktunya commercial break, sehingga penonton pun pasti akan penasaran dengan kelucuan apa yang akan disampaikan oleh panelis. Penataan artistik pada program acara ILK juga tak kalah menarik, bak acara Indonesia Lawyer Club di TV One yang menggunakan meja-meja bundar, ILK juga menggunakan penataan meja bundar yang dihiasi dengan taplak meja warna warni, dekorasi bunga, makanan minuman, dan yang paling menarik adalah di setiap sisi para panelis pasti ada talent pria dan wanita yang cantik dan ganteng yang duduk disampingnya. Program acara ini juga memiliki Interactive Program, karena terdapat kuis Interaktif dengan menampilkan pembawa acara dan para panelis, lalu mempertanyakan kepada penelpon seputar produk sponsor dan tak lupa juga sebelum kuis interaktif dimulai terdapat jokes-jokes yang dimainkan. Sehingga, acara ini sangat menarik untuk ditonton sebagai hiburan pelepas lelah.
 Terdapat talent pria/wanita cantik di setiap sisi para panelis

Funfare, puncak acara dimeriahkan dengan kegembiraan menyanyi bersama dengan seluruh pendukung acara
Kuis Interaktif

C. Kesimpulan

Acara dengan format drama (fiksi) komedi yang menyuguhkan lawakan-lawakan dari para pendukung acara, terkadang juga mengandung sentilan-sentilan terhadap suatu fenomena atau berita yang lagi hangat (sesuai tema yang ditentukan). Gimmick serta punching line ditampilkan secara konsisten, script yang berisi bahan lawakan terlihat kreatif dan tidak membosankan, didukung dengan para pendukung acara yang merupakan komedian senior Indonesia dan juga para comic dari ajang stand up comedy.